Selasa, 17 Desember 2019

SUDAH BOSAN DENGAN YANG LAMA, INGIN MENCOBA YANG BARU



            Sudah pensiun jadi pelajar sekolah teringat dengan hal yang jarang diterapkan dalam system pengajaran sekolah. Wajib belajar 9 tahun tapi, seperti tidak menjadikan soft skill (keterampilan) kita berkembang, meningkat, bahkan beberapa dari kita merasa tidak memiliki soft skill dalam dirinya.
            Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Kira-kira letak masalahnya dimana? Letak masalahnya, terdapat pada system pengajaran yang monoton atau hanya memfokuskan pada materi saja, tanpa mementingkan adanya praktek. Berdasarkan salah satu sumben yaitu Kompas Beyond Blogging mengatakan bahwa “Pendidikan dalam kegiatan pembelajaran tidak mempunyai inovasi didalam penyampaian pembelajaran, supaya pembelajaran tidak membosankan dan tujuan pembelajaran tercapai”. Selain itu, Bapak Joko Widodo sebagai presiden kita juga mengutarakan tanggapannya mengenai sistem pindidikan, beliau mengatakan "kalau tidak kira rombak dan ubah secara total system pendidikan di Indonesia, maka dibutuhkan 128 tahun untuk bisa menyamai negara-negara maju saat ini sebagaimana yang ditulis oleh seorang professor dari Harvard” kata preside Jokowi menanggapi ungkapan seorang peserta dari ruang guru yang hadir dalam acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda, di istana kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu pagi (28/10/2018). Pendidika khususnya guru dalam penyampaian yang monoton, tidak menggairahkan peserta didik untuk mengikuti berlangsungnya pembelajaran.
            Seharusnya pendidik selalu berinovasi atau variasi dalam menyampaikan materi karena bertujuan untuk menarik perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan. Namun, faktanya diera sekarang ini para pengajar lebih mementingkan atau terfokus pada materi dan tugas. Sebagai contoh nyata dikehidupan sekarang ini adalah para pengajar terlalu sering membahas latihan soal, lalu siswa akan berpikir latihan soal tersebut yang akan muncul, mereka pun akan mengahafal pola latihan soal tersebut  tetapi, dasar dari materi pelajarannya tidak dipahami dengan baik. Akhirnya, ketika diberikan latihan dengan soal yang sma dengan pola yang berbeda, siswa tersebut tidak begitu menguasai soal tersebut. Hal ini disebabkn oleh system pengajaran yang monoton, sehingga siswa menjadi kurang menguasai sebuah materi. Disekolah siswa bukan hanya diajarkan menjawab soa tetapi, juga diajarkan untuk melatih potensi dalam pengembangan ketrampilan diri.
            Apakah hanya dengan materi dan tugas dapat membentuk soft skill? Tentu tidak. Jika demikian, maka siswa akan mengalami kesulitan saat mengembangkan kemampuannya dibidang apa pun. Inilah yang menjadi masalah bagi para siswa di masa sekarang dan di masa yang akan datang, siswa tidak mampu mengembangkan hasil dari pembelajaran. Selain itu, tanpa adanya soft skill maka seseorang akan merasa tidak percaya diri dan merasa pesimis bila bertemu orang lain yang memiliki soft skill. Karena sejatinya setiap orang pasti memiliki soft skill di dalam dirinya, dan untuk mendapatkan hal tersebut siswa perlu berkreasi, bukan hanya sekedar materi dan tugas terus menerus.
            Harapanya, adanya kebijakan yang diterapkan oleh kepala sekolah berupa system pengajaran oleh guru yang mengutamakan pengembangan soft skill didalam diri siswa, sehingga selain kemampuan akademik siswa juga memiliki kemampuan soft skill yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar