Jumat, 20 September 2019

Kegunaan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran



 
Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang mempersiapkan generasi penerus menjadi generasi yang memiliki kemampuan kecakapan abad 21. Setidaknya ada empat yang harus dimiliki oleh generasi abad 21,yaitu: ways of thingking, ways of working, tools for working and dan skills for living in the word. Pembelajaran abad ke-21 yang berpusat pada siswa berbeda dengan pembelajaran tradisional yang berpusat pada guru, dalam arti bahwa keduanya memiliki pendekatan yang berbeda terhadap isi, pembelajaran, lingkungan ruang kelas, penilaian, dan teknologi. Hal ini yang menjadikan hal yang harus dimiliki oleh siswa sebagai peserta didik yang tergabung dalam empa cara yaitu :

1. Way of thinking, cara berfikir yaitu beberapa kemampuan berfikir yang harus dikuasai peserta didik untuk menghadapi dunia abad 21. Kemampuan berfikir tersebut diantaranya: kreatif, berfikir kritis, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan pembelajar.
2. Ways of working. kemampuan bagaimana mereka harus bekerja. dengan dunia yang global dan dunia digital. beberapa kemampuan yang harus dikuasai peserta didik adalah communication and collaboration.  Generasi abad 21 harus mampu berkomunikasi dengan baik, dengan menggunakan berbagai metode dan strategi komunikasi. Juga harus mampu berkolaborasi dan bekerja sama dengan individu maupun komunitas dan jaringan. Jaringan komunikasi dan kerjasama ini memamfaatkan berbagai cara, metode dan strategi berbasis ICT. Bagaimana seseorang harus mampu bekerja secara bersama dengan kemampuan yang berbeda-beda.
3. Tools for working. Seseorang harus memiliki dan menguasai alat untuk bekerja. Penguasaan terhadap Information and communications technology (ICT) and information literacy merupakan sebuah keharusan. Tanpa ICT dan sumber informasi yang berbasis segala sumber akan sulit seseorang mengembangkan pekerjaannya.
4. Skills for living in the world. kemampuan untuk menjalani kehidupan di abad 21, yaitu: Citizenship, life and career, and personal and social responsibility. Bagaimana peserta didik harus hidup sebagai warga negara, kehidupan dan karir, dan tanggung jawab pribadi dan sosial.
Seorang pendidik harus memiliki kemampuan dalam mengatur dan mendesain pembelajaran agar peserta didik memiliki kemampuan kecakapan abad 21.  Kurikulum yang sudah dikembangkan saat ini oleh sekolah-sekolah dituntut untuk merubah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered learning) menjadi pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning). Hal ini sesuai dengan tuntutan dunia masa depan anak yang harus memiliki kecakapan berpikir dan belajar (thinking and learning skils). Kecakapan-kecakapan tersebut diantaranya adalah kecakapan memecahkan masalah (problem solving), berpikir kritis (critical thinking), kolaborasi, dan kecakapan berkomunikasi. Semua kecakapan ini bisa dimiliki oleh siswa apabila guru mampu mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang berisi aktivitas-aktivitas yang menantang siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Kegiatan yang mendorong siswa untuk bekerja sama dan berkomunikasi harus tampak dalam setiap rencana pembelajaran yang dikembangkan.
Selain pendekatan pembelajaran, siswa pun harus diberi kesempatan untuk mengembangkan kecakapannya dalam menguasai teknologi informasi dan komunikasi. Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah suatu kemampuan untuk menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran untuk mencapai kecakapan berpikir dan belajar siswa. Kegiatan-kegiatan yang harus disiapkan oleh guru adalah kegiatan yang memberikan kesempatan pada siswa untuk menggunakan teknologi komputer untuk melatih keterampilan berpikir kritis dalam memecahkan masalah melalui kolaborasi dan komunikasi dengan teman sejawat, guru-guru, ahli atau orang lain yang memiliki minat yang sama.
Aspek lain yang tidak kalau pentingnya adalah Assessmen. Guru harus mampu merancang sistem assessmen yang bersifat kontinyu/berkelanjutan – sejak siswa melakukan kegiatan, sedang dan setelah selesai melaksanakan kegiatannya. Assessmen bisa diberikan diantara siswa sebagai feedback, oleh guru dengan rubric yang telah disiapkan atau berdasarkan kinerja serta produk yang mereka hasilkan.
Perkembangan teknologi memang akan selalu pesat dalam era globalisasi seperti sekarang ini. Keadaan demikian tidak bisa kita hindari sebagai seorang pendidik. Bukan berarti kita harus resisten merespon keadaan ini, melainkan kita harus kreatif dan inovatif dalam menggunakan teknologi agar pembelajaran pun tidak lagi monoton dan konservatif. Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Pembelajaran Abad 21 menjadi sangat mendesak untuk dikembangkan.
Dengan kehadiran teknologi informasi memberikan tantangan dalam dunia pendidikan, peserta didik lebih tertarik mempelajari teknologi informasi dibandingkan materi pembelajaran lainya, peserta didik bahkan rela berjam-jam di depan komputer untuk mengakses internet dan mencari informasi yang tidak bisa didapatkan di sekolah. Fenomena seperti ini menjadi tugas dan pekerjaan rumah yang besar bagi dunia pendidikan untuk bisa mengadopsi dan melakukan inovasi pembelajaran. Jangan sampai dunia pendidikan formal hanya dijadikan tempat untuk memperoleh ijazah semata tanpa memberikan kontribusi dalam membina generasi penerus perjuangan bangsa yang akan menjadi pemimpin masa depan.
Menurut Sutrisno (2011) tuntutan dalam menjawab globalisasi pendidikan telah hadir di depan mata, berbagai perangkat komputer beserta koneksinya dalam menghantarkan peserta belajar secara cepat dan akurat apabila dimanfaatkan secara benar dan tepat, untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia yang tanggap terhadap perkembangan TI, kemudian ditambahkan oleh Alessi dan Trollip (2001), pembelajaran berbasis TI memiliki banyak keunggulan. Salah satunya keunggulan itu berupa penggunaan waktu yang digunakan menjadi lebih efektif , bahan materi pelajaran menjadi lebih mudah diakses,menarik, dan murah biayanya.
Ini lah yang menjadi tantangan pembelajaran abad 21, kehadiran ICT dalam dunia pendidikan maka dituntut siswa untuk kreatif, inovatif, berfikir kritis serta metakognitif dan sehingga menjadikan siswa memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerja kolaborasi (berkelompok). dengan harapan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat dijadikan bekal hidup di masyarakat yang memiliki karakter baik lokal maupun global dan dapat dipertanggung jawabkan secara personal maupun sosial masyarakat. Dengan hadirnya ICT di dunia pendidikan seyogyanya dapat menghantarkan wajah pendidikan kearah yang lebih baik sehingga tantangan pembelajaran abad 21 dapat terselesaikan, tentunya tidak terlepas dari peran guru sebagai tenaga pendidik yang dituntut kreatif dan inovatif mengembangkan pembelajaran dengan mengintegrasikan teknologi dan komunikasi.
Dalam proses pembelajaran abad 21, teknologi informasi dan komunikasi merupakan alat bantu dalam upaya mencapai proses pembelajaran yang mengutamakan kemampuan keterampilan kecakapan abad 21 yang harus dimiliki oleh peserta didik. Banyak perangkat-perangkat teknologi atau aplikasi-aplikasi berbasis teknologi informasi yang menunjang aktivitas siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai kemampuan kecakapan abad 21 seperti kecakapan kreativitas, inovasi, komunikasi, kolaborasi, literasi informasi dan media, dan sebagainya.
1.     TI dalam Kreativitas Siswa
Dalam pelaksanaan pembelajaran, sarana TI dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan kreativitas siswa. Siswa dapat memanfaatkan sarana-sarana teknologi informasi atau aplikasi-aplikasi komputer dalam aktivias pembelajarannya seperti Teknologi Internet yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar. Dengan menggunakan teknologi internet, siswa dapat mengakses sumber-sumber belajar yang ada di dalamnya dengan memanfaatkan halaman-halaman sistus web yang menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh siswa. Misalnya saja, siswa dapat mengakses web daru rumah belajar melalui arahan daru guru. Dengan teknologi internet, siswa dapat mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan sesuai dengan materi pembelajaran yang dibahas dalam pembelajaran di sekolah, sehingga melatih kemandirian siswa dalam mencari kebutuhan informasi serta meningkatkankreativitas siswa dalam mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang dapat dijadikan sumber pembelajaran. Aplikasi-aplikasi komputer yang merupakan bagian dari sarana teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kreativitas siswa dalam pembelajaran. Salah satu aplikasi yang dapat dimanfaatkan siswa dalam pembelajaran yaitu aplikasi presentasi seperti Microsoft Powerpoint, Lectora, Macromedia Flash dan sebagainya. Dengan aplikasi-aplikasi tersebut akan memicu kreativitas siswa dalam mengembangkan materi presentasi dimana siswa dapat memanfaatkan teknologi multimedia yang dapat diintegrasikan pada aplikasi-aplikasi tersebut.
2.     TI dalam Aktivitas Kolaborasi Siswa
Dalam proses belajar mengajar, siswa juga dapat memanfaatkan sarana teknologi yang sudah tersedia untuk digunakan sebagai sarana kolaborasi dalam pembelajaran di kelas. Salah satu aplikasi yang dapat dimanfaatakan dalam aktivitas pembelajaran khususnya kolaborasi siswa yaitu aplikasi web jejaring social (Social Network) seperti Facebook, Twitter, Frienster dan sebagainya. Sebagai contoh aplikasi Facebook yang ada di dunia maya tidak hanya sekedar aplikasi yang hanya dapat digunakan untuk berkomunikiasi dengan teman, mencari teman update status dan sebagainya, tetapi dapat juga dimanfaatakan dalam pembelajaran siswa. Dengan menggunakan web jejaring social Facebook dapat dimanfaatakn sebagai media untuk melakukan diskusi pembelajaran jarak jauh yang tentunya akan lebih menyenangkan dan mengasyikan.
3.     TI Sebagai Media Komunikasi Siswa dalam Pembelajaran
Sarana teknologi informasi dan komunikasi juga dapat digunakan sebagai media komunikasi siswa dalam kaitannya dengan pembelajaran. Salah satunya dengan memanfaatkan fasialitas E-Mail (Electronic Mail) yang terdapat pada jaringan internet. Dengan menggunakan e-mail siswa dapat berkomunikasi dengan sesame siswa, dengan guru bahkan dengan stakeholder lain yang dapat membantu proses pembelajaran siswa. Sebagai contoh, dengan menggunakan email siswa dapat mengirimkan hasil tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya dengan mengirimkan file-file lampiran tugas-tugasnya. Dengan menggunakan teknologi email, siswa dapat mengirimkan hasil tugas yang diberikan guru kepada siswa dengan cepat tanpa ada batasan waktu dan tempat. 


lpmpjogja.kemdikbud.go.id/pemanfaatan-tik-dalam-pembelajaran-abad-21/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar